Sensing Ekstrovert (Se) Menggapai Masa Depan – Sensing ekstrovert adalah salah satu jenis mesin kecerdasan yang dikemukakan oleh Pak Farid Poniman (penemu STIFIn).
Mesin Kecerdasan ini memiliki jenis kecerdasan fisik yang berarti kekuatan utamanya adalah pada fisiknya.
Yang menariknya adalah, pemilik mesin kecerdasan ini memiliki kelemahan susah memulai sebuah pekerjaan, meskipun kalau sudah mulai dia bisa menjalaninya dengan durasi waktu yang lebih lama dibandingnya dengan mesin kecerdasan lain.
Memiliki seorang adik yang memiliki mesin kecerdasan Se ini memang butuh pendekatan unik supaya dia bisa terus mengasah kecerdasannya.
Sebelum saya banyak menceritakan tentang proses bagaimana membimbingnya untuk mengasah kecerdasannya dengan lebih tajam, saya akan ceritakan dulu asal muasalnya.
Contents
Kenapa Tes STIFIn?
Memiliki ketertarikan dengan dunia pengembangan diri dan senang melihat orang lain bertumbuh menjadikan diri ini memiliki dorongan yang kuat untuk terus berpikir bagaimana cara menjadikan orang-orang disekitar bertumbuh dengan optimal.
Untuk bisa melakukannya, maka perlu memiliki alat yang bisa menjadi dasar dalam mengarahkannya.
Jika sebelumnyah hanya menggunakan feeling saja yang membutuhkan waktu lebih lama dan meraba-raba, dengan adanya konsep STIFIn ini proses itu menjadi lebih mudah dan cepat dilakukan.
Salah satu adik yang menjadi tokoh di dalam tulisan ini memiliki mesin kecerdasan Sensing ekstrovert.
Sebelum mengetahui mesin kecerdasannya, saya tidak punya gambaran bagaiamana cara mengarahkannya.
Yang terlihat pada saat itu adalah, dia itu manja, pemalas dan suka merengek (ahahahaha….maaf ya kalau dirimu baca tulisan ini).
Namun tentu saja, supaya kedepannya dia bisa tumbuh dengan mandiri dan kuat perlu terus diasah kecerdasannya. Untuk bekal dia kedepan juga.
Beruntungnya dia mau di tes STIFIn sehingga bisa diketahui mesin kecerdaannya dan cara mengarahkannya.
Baca Juga : Tipe Kepribadian Anak Menurut STIFIn
Kenapa tes STIFIn?
Setelah tahu mesin kecerdasan seseorang maka akan diketahui pola pikir, cara menyerap informasi dan bagaimana seseorang itu mengolah informasi sehingga menjadi keputusannya.
Seringkali kita akan melihatnya sebagai sikap dan tindakannya. Yang ketika dilakukan secara berulang akan menjadi sifat.
Dengan bekal informasi itulah, maka bisa diketahui bagaimana cara mengarahkan yang paling sesuai dengan dirinya, membantunya mengasah kelebihannya dan menjadikannya lebih cerdas sesuai dengan dirinya.
Baca Juga :
Cara Yang Dilakukan Untuk Mengarahkan Sensing ekstrovert
Langkah-langkah yang saya lakukan untuk mulai mengarahkannya setelah mengetahui mesin kecerdasannya adalah :
1. Melihat apa yang menjadi kesukaannya
2. Gunakan kesukaannya itu untuk motivasi
3. Cari tahu ketakutannya
4. Gunakan ketakutannya untuk membuat dirinya lebih baik lagi
5. Cari tahu cita-citanya
6. Menggunakan cita-citanya untuk menjadi arah dan tujuan langkahnya
Baca Juga : Menulis Gaya Feeling
Perjalanan Selama Mengarahkannya
Hingga tulisan ini dibuat, proses dia mencapai cita-citanya masih dalam perjalanan, namun sudah berada di jalan yang sesuai.
Di awal, karena proses ini dimulai ketika dia SMP, maka ini adalah saat yang cukup “seru” mengingat usia remaja adalah usia “galau” yang berisi banyak cerita tentang kegelisahan remaja pada umumnya.
Supaya masuk, diskusi yang dilakukan pun banyak mengangkat tema-tema remaja dan bagaimana memberikan pandangan yang lebih luas tentang makna dari kegalauannya.
Hubungan dengan teman, orang tua dan keadaan sekitar banyak menjadi bahan obrolan yang menarik dan panjang.
Termasuk juga diskusi tentang tokoh-tokoh idolanya yang sekaligus menjadi pintu masuk untuk memberikan wawasan yang lebih dalam lagi tentang bagaimana menjalani hidup.
Dalam diskusi itu, saya sisipi tentang nilai-nilai, serta pilihan-pilihan yang ada sebagai dasar untuk menentukan cita-citanya ke depan.
Karena Sensing akan lebih mudah melihat contoh-contoh konkret maka memberikan contoh figur yang bisa dilihat langsung akan memberikan efek yang lebih “kena”.
Pada saat diskusi awal mulai mengena, maka hal yang selanjutnya di masukkan adalah tentang bagaimana dia bisa mencapai cita-citanya menggunakan kekuatan dan kelebihan yang dimilikinya.
Diberikan pula masukan tentang sikap-sikap mental yang harus dimiliki supaya secara mental dia juga kuat.
Karena Sensing memiliki kekuatan di fisiknya maka “rajin” menjadi sebuah syarat yang wajib dimiliki jika ingin berhasil.
Keengganannya untuk bergerak di awal diatasi dengan dorongan motivasi yang cukup sesuai dengan kesukaannya sehingga dia mau bergerak langkah demi langkah menuju cita-citanya.
Melalui diskusi yang sering dilakukan itulah, dia mulai merasakan asyiknya “bergerak” menuju cita-cita.
Meskipun sesekali rasa malasnya masih muncul, namun itu telah jauh berkurang.
Terlebih lagi ketika dia merasakan badannya yang bergerak terasa lebih enak, otaknya makin cerdas, uang jajannya juga selalu ada.
Yang saat ini dia lakukan adalah selain kuliah juga melakukan kerja-kerja part time yang bisa dilakukan disela-sela kesibukan kuliahnya.
Disitulah dia juga mengasah ketrampilan khususnya di bidang menulis dan memasak.
Hasil nyata yang didapatkan, ketrampilan yang makin baik, semangat yang semakin baik, menjadi sumber dorongannya untuk mencapai cita-citanya.
Jika sudah di fase ini, hanya bisa mengucap bismillah, semoga yang dicita-citakannya tercapai…aamiin.